Ketitang.id: Banyak warga dari Dusun Ketitang, Desa Japurabakti, Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon yang pergi dan tinggal di Ibu Kota Jakarta maupun kota-kota besar lainnya. Mereka yang merantau demi mencari nafkah halal dengan berdagang maupun bekerja itu biasanya akan mudik ke kampung halaman jelang Hari Raya Idulfitri atau Lebaran.
Demi mengharapkan tetap dianugerahi keselamatan, keamanan, dan kesehatan selama perjalanan, dianjurkan memanjatkan doa sebelum beranjak dari tempat asal. Diriwayatkan dari Imam Muslim, berikut adalah salah satu bacaan doa sebelum memulai perjalanan:
اللَّهُمَّ أَنْتَ الصَّاحِبُ فِي السَّفَرِ وَالْخَلِيفَةُ فِي الْأَهْلِ اللَّهُمَّ اصْحَبْنَا بِنُصْحِكَ وَاقْلِبْنَا بِذِمَّةٍ اللَّهُمَّ ازْوِ لَنَا الْأَرْضَ وَهَوِّنْ عَلَيْنَا السَّفَرَ اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ وَعْثَاءِ السَّفَرِ وَكَآبَةِ الْمَنْظَرِ، وَسُوءِ الْمُنْقَلَبِ فِي الْمَالِ وَالْأَهْلِ
Allahumma antas shaahibu fis safari wal khaliifata fil ahli, allahumma ashbahnaa bi nushhika waqbilnaa bi dzimmatin, allahumma azwilnal ardha wa hawwin ‘alainas safara, allahumma inni a’uudzu bika min wa’tsaa-i wa ka-aabatil munqalabi
“Ya Allah, Engkaulah pendampingku dalam bepergian dan pengurus keluarga. Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari lelahnya perjalanan sedihnya pemandangan dan kepulangan buruknya dalam harta dan keluarga.”
Bagi pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi, seperti sepeda motor atau mobil, bisa secara khusus mengamalkan doa berikut:
سُبْحَانَ الَّذِي سَخَّرَ لَنَا هَذَا، وَمَا كُنَّا لَهُ مُقْرِنِينَ، وَإِنَّا إِلَى رَبِّنَا لَمُنْقَلِبُونَ
Alhamdulillahil ladzii sakhkhara lanaa haadzaa wa maa kunna lahu muqriniina wa innaa ilaa rabbinaa lamunqalibuun.
“Segala puji bagi Allah yang telah menundukkan semua ini bagi kami, padahal sebelumnya kami tidak mampu menguasainya. Dan sesungguhnya hanya kepada Tuhan kami lah kami akan kembali.”
Sementara bagi pemudik yang menggunakan pesawat terbang bisa mengamalkan doa:
اللهُ أَكْبَر، اللهُ أكْبر، الله أكْبَر، سُبْحَانَ الَّذِي سَخَّرَ لَنَا هَذَا، وَمَا كُنَّا لَهُ مُقْرِنِينَ، وَإِنَّا إِلَى رَبِّنَا لَمُنْقَلِبُونَ، اللهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ فِي سَفَرِنَا هَذَا الْبِرَّ وَالتَّقْوَى، وَمِنَ الْعَمَلِ مَا تَرْضَى، اللهُمَّ هَوِّنْ عَلَيْنَا سَفَرَنَا هَذَا، وَاطْوِ عَنَّا بُعْدَهُ، اللهُمَّ أَنْتَ الصَّاحِبُ فِي السَّفَرِ، وَالْخَلِيفَةُ فِي الْأَهْلِ، اللهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ وَعْثَاءِ السَّفَرِ، وَكَآبَةِ الْمَنْظَرِ، وَسُوءِ الْمُنْقَلَبِ فِي الْمَالِ وَالْأَهْلِ
Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, Subhanalladzi sakkhara lana hadza wa maa kunnaa lahu muqrinin, wa innaa ilaa rabbinaa lamunqlibun, allahumma inna nas’aluka fii safarinaa hadzal birra wat taqwa wa minal ‘amal maa tardha, allahumma hawwin ‘alaina safarana hadza wa athwi ‘annaa bu’dahu, allahumma antas shahibu fis safari wal khalifatu fil ahli, allahumma inni a’udzubika min wa’tsaais safari wa kaabatil mandzhari wa suuil munqalibi fil maali wal ahli.
“Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar. Maha suci Allah yang telah menundukkan (pesawat) ini bagi kami, padahal sebelumnya kami tidak mampu menguasainya, dan sesungguhnya kepada Allah lah kami kembali. Ya Allah, sesungguhnya kami memohon kebaikan dan takwa dalam perjalanan ini, kami mohon perbuatan yang Engkau ridhai. Ya Allah, permudahkan lah perjalanan kami ini, dan dekatkanlah jaraknya bagi kami. Ya Allah, Engkaulah pendampingku dalam bepergian dan mengurusi keluarga. Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kelelahan dalam bepergian, pemandangan yang menyedihkan dan kepulangan yang buruk dalam harta dan keluarga.”
Namun, bagi pemudik yang memilih menggunakan kendaraan kapal laut, bisa mengamalkan doa berikut:
بِسْمِ اللهِ مَجْرَاهَا وَمُرْسَاهَا إِنَّ رَبِّي لَغَفًوْرٌ رَحِيْمٌ
Bismillah majreeha wa mursaaha, Inna rabbi laghafurur rahiim.
“Dengan menyebut nama Allah di waktu berlayar dan berlabuh. Sesungguhnya Tuhanku benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
Dengan membaca doa sebelum berkendara, diharap perjalanan bisa berlangsung mulus, lancar, dan tanpa hambatan yang berarti.
Doa ketika sampai di tempat tujuan
Sementara itu, para pemudik juha dianjurkan membaca doa ketika telah sampai di kampung halaman atau tujuan akhir perjalanan. Dikutip dari Al-Adzkar al-Muntakhabah min Kalaami Sayyid al-Abrar karya Muhyiddin Abu Zakaria Yahya bin Syaraf Al-Nawawi Al-Dimasyqi atau yang masyhur dengan nama Imam Nawawi, doa tersebut berbunyi:
اَللَّهُمَّ اجْعَلْ لَنَا بِهَا قَرَارًا وَرِزْقًا حَسَنًا
Allâhummaj‘al lanâ bihâ qarârâ, wa rizqan hasanâ
“Tuhanku, jadikan kampung ini tempat tinggal kami dan jadikan desa ini sebagai rezeki yang baik.”
Selain mengandung makna kebaikan agar desa yang didatanginya tetap dikaruniai keamanan dan kesejahteraan, doa ini juga menjadi lambang dan tanda cinta para perantau terhadap kampung halamannya.