Ketitang.id: Rasulullah Muhammad Saw menggambarkan suasana hari kebangkitan usai terjadinya kiamat selayak kedatangan musim semi.
ﺍﺫﺍ ﺭﺍﻳﺘﻢ ﺍﻟﺮﺑﻴﻊ ﻓﺎﺫﻛﺮﻭﺍ ﺍﻟﻨﺸﻮﺭ
“Jika kalian melihat musim semi, maka ingatlah akan hari kebangkitan (dari kubur).”
Demikian disampaikan Ang H. Sobih Adnan dalam ngaji pasaran Kitab Tafsir Yasin Hamami, di Asrama Kiai Salwa Yasin (lantai dasar), Pondok Pesantren Ketitang Cirebon, Jumat, 31 Maret 2023.
“An-nusyur ini semakna dengan istilah yang lebih sering kita dengar, yakni yaum al-ba’ats, yang berarti hari kembali dihidupkan dari kematian,” kata Angobik, sapaan akrabnya.
Menurut Angobik, dalam keterangan yang mensyarahi hadis tersebut, dijelaskan ada 10 kemiripan antara musim semi dan yaum an-nusyur.
“Pertama, selayak biji-bijian yang keluar atau tumbuh dari bawah bumi pada musim semi, seperti itulah orang-orang yang mati dan telah dikubur akan keluar dari bawah bumi pada hari kebangkitan,” kata dia.
Hal itu, lanjut Angobik, sebagaimana juga digambarkan dalam QS. Al-Zalzalah: 2. Allah Swt berfirman:
وَاَخۡرَجَتِ الۡاَرۡضُ اَثۡقَالَهَا
“dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung)-nya.”
“Kedua, musim semi merupakan masa istirahat dan penuh kebahagiaan bagi sebagian manusia. Tetapi bisa menjadi masa yang rawan penyakit dan kelaparan bagi sebagian yang lain. Begitu juga pada hari an-nusyur, ia merupakan hari yang membahagiakan bagi sebagian makhluk, dan hari kesedihan bagi sebagian lainnya,” ungkapnya.
Ketiga, makanan kering yang sepatutnya dimakan saat musim dingin, sudah barang tentu akan menimbulkan penyakit semacam bisul dan cacar ketika dimakan di musim semi. Sebab, kandungan dan komposisi makanan yang telah menyesuaikan tiap-tiap musim itu akan membuat aliran darah seseorang menjadi terganggu ketika di makan di luar waktu yang ditentukan.
“Begitu juga orang yang ketika di dunia lebih memilih untuk memakan makanan haram yang disenangi hawa nafsunya, maka ia akan tersiksa, hina, dan merasa rugi di hari kebangkitan,” katanya.
Keempat, sebagian besar orang akan menanam dan menabur biji-bijian pada musim semi dengan kerja penuh semangat dan sekuat tenaga. Akan tetapi, biji-bijian itu bisa saja mati karena masih adanya pengaruh sisa cuaca dingin dan panas. Hal itu sama halnya ketika hari an-nusyur, ketaatan sebagian manusia bisa terhapus seringan debu betebaran karena panasnya kemaksiatan atau dinginnya kekufuran dan riya.
“Kelima, pada saat musim semi, orang-orang terbiasa berlibur ke tepi sungai yang mengalir sembari duduk di samping perkebunan bersama sahabat dan orang-orang terkasih mereka. Begitu juga pada hari an-nusyur, manusia akan duduk dengan orang-orang yang mereka sukai. Dan bagi mereka yang selamat, mereka akan digiring bersama orang-orang saleh,” jelasnya.
Keenam, pada musim semi, angin akan bertiup dari arah selatan dan utara hingga sebagian orang ada yang merasa diuntungkan dan dirugikan. Pun ketika hari kebangkitan, di saat angin keberuntungan dan kenahasan bertiup, maka sebagian manusia ada yang beruntung dan ada juga yang celaka.
Ketujuh, sebagian pohon yang gundul dan rontok saat musim dingin, akan kembali rindang ketika musim semi. Begitu pun ketika hari an-nusyur, para ahli ibadah dan para ahli zuhud akan menyandang pakaian ketaatan dihiasi dengan mahkota kemuliaan.
“Kedelapan, tumbuhan yang ditanam pada musim semi akan membuat penanamnya merasa bahagia karena merasa telah menyempatkan diri untuk menanam tumbuhan tersebut. Sedangkan mereka yang tidak menyempatkan diri akan merasa kecewa. Begitu juga pada hari kebangkitan, ketika para ahli ibadah dimuliakan dengan pahala-pahala ibadah dan ketaatan, mereka yang tidak menanam ibadah dan ketaatan di masa hidupnya akan merasa kecewa,” kata Angobik.
Kesembilan, tumbuhan yang ditanam pada saat musim gugur akan bisa dipanen pada musim semi. Begitu juga, pada hari kebangkitan, amal kebaikan di dunia akan menumbuhkan kebaikan di akhirat.
“Terakhir, kesepuluh, musim semi menumbuhkan banyak bunga yang beraneka warna dan rupa. Begitu pula di hari kebangkitan, perbuatan di dunia yang pernah dilakukan penuh keikhlasan, tawakkal, cinta, takut, atau yang kufur dan munafik akan tampak,” katanya.