Ketitang.id: Ketua Umum Lembaga Perlindungan Anak (LPAI) Prof. Dr. Seto Mulyadi atau karib disapa Kak Seto mengapresiasi Pondok Pesantren Ketitang Cirebon sebagai tuan rumah sekaligus salah satu inisiator Deklarasi Jaringan Pondok Pesantren Ramah Anak (JPPRA). JPPRA akan dideklarasikan bersama puluhan pondok pesantren lainnnya pada Jumat, 23 Juni 2023.
“Saya sangat mengapresiasi upaya Pondok Pesantren Ketitang yang akan mendeklarasikan JPPRA. Gerakan ini, saya rasa, akan semakin memperkuat upaya perlindungan anak dan generasi masa depan Indonesia,” kata Kak Seto, lewat pesan singkat, Selasa, 20 Juni 2023.
Menurut Kak Seto, pondok pesantren sebagai institusi tempat generasi bangsa menempa akhlak sudah semestinya mulai menguatkan diri dari dalam, sekaligus mensyiarkan semangat Islam dalam memberikan perlindungan kepada anak-anak.
“Mari bersama memberikan yang terbaik demi masa depan anak di Indonesia. Sudah saatnya, kita bergerak bersama melawan segala ancaman yang akan merugikan mereka dan kita semua,” katanya.
Sementara itu, Pengasuh Pondok Pesantren Ketitang Cirebon, KH Ahmad Zuhri Adnan mengatakan, gerakan ini sangat penting dilakukan seiring adanya ancaman kesan negatif yang muncul akibat banyaknya kasus kekerasan anak, terutama kekerasan seksual, yang terjadi di lembaga-lembaga mengatasnamakan pesantren.
“Kalangan pesantren tidak cukup hanya dengan membantah, mengecam, atau pun menyebut bahwa mereka para pelaku cuma oknum. Dibutuhkan komitmen kuat untuk bersama-sama mencegah kejahatan itu terjadi, tidak hanya di pesantren, tetapi di mana pun,” katanya.
Sekira 25 pondok pesantren dari berbagai wilayah di Indonesia akan membentuk forum bersama bernama JPPRA. Jaringan ini berkomitmen untuk melakukan pencegahan kekerasan terhadap anak, terlebih di lingkungan pendidikan dengan mengatasnamakan pesantren.
Puluhan pengasuh atau pun delegasi pondok pesantren sudah menyatakan kehadirannya, terutama yang berada di wilayah Kabupaten dan Kota Cirebon, Indramayu, Kuningan, dan Majalengka. Selain itu, ada juga dari Mojokerto, Banyuwangi, Jakarta, dan Lampung yang akan bergabung via online.
Selain deklarasi, kegiatan juga diisi dengan agenda seminar nasional bertema “Membumikan Konsep Perlindungan Anak dalam Islam” yang akan dibuka oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), I Gusti Ayu Bintang Darmawati atau Bintang Puspayoga. Sedangkan narasumber pada seminar itu antara lain, Kak Seto, Direktur PD Pontren Kemenag Dr. H. Waryono Abdul Ghagur, Kadis DPPKBP3A Kabupaten Cirebon, Hj. Enny Suhaeni, Ketua Baznas Cirebon KH Ahmad Zaeni Dahlan, serta Asisten Staf Presiden, Romzi Ahmad.