Ketitang.id: Tidak semua proses pembelajaran Al-Qur’an berbasis pada kesinambungan mata rantai keilmuan yang dimiliki para gurunya. Padahal, tradisi yang biasa disebut dengan sanad itu sangat penting, terlebih berkaitan dengan kitab suci.
Demikian disampaikan Dewan Pengasuh Pondok Pesantren KHAS Kempek Cirebon, KH Ahmad Zaini Dahlan, saat memberikan tausiah dalam acara Khatmi Al-Qur’an dan Juz ‘Amma, sebagai bagian dari rangkaian Peringatan Haul KH Salwa Yasin, KH Asror Hasan, dan KM. Adnan Amin Asror, serta Haflah Imtihan Ke-45 di Pondok Pesantren Ketitang Cirebon, pada Jumat, 28 Juni 2024 lalu.
“Bapak dan ibu, para orang tua dan wali santri harus bersyukur, karena Al-Qur’an yang dipelajari putra-putri bapak dan ibu semua memiliki sanad yang muttasil (bersambung) sampai ke Nabi Muhammad Saw, Malaikat Jibril As, hingga Allah Swt,” ungkap Kiai Ahmad.
Menurut Kiai Ahmad, sanad Al-Qur’an di Pondok Pesantren Ketitang bersambung pada tokoh bernama Syekh Imam Ashim bin Abi An-Najud Al-Kufi (wafat 127 H) dan murid-muridnya.
“Beliau adalah ulama ahli qiraah asal Kota Kufah (sekarang Irak). Dan jalur ini merupakan jalur utama yang mayoritas dianut pengkaji Al-Qur’an di dunia. Imam Ashim punya dua santri terkenal, yakni Imam Hafsh bin Sulaiman Al-Kufi (wafat 180 H) dan Imam Abu Sa’id Utsman bin Sa’id bin Abdullah bin ‘Amru bin Sulaiman afau Imam Warsy (wafat 197 H),” katanya.
“Jadi, yang mantap, yang yakin untuk terus mengaji di Pesantren Ketitang. Karena di luaran sana sedang menjamur banyak rumah tahfiz yang sebenarnya belum tentu memiliki sanad Al-Qur’an yang bersambung pada Rasulullah Saw,” kata Kiai Ahmad.
Padahal, lanjut Kiai Ahmad, Al-Qur’an merupakan kitab suci. Maka harus dipelajari lewat guru-guru yang kredibel dan bisa dipercaya. Salah satunya melalui sanad.
“Jadi, harus hati-hati,” pungkas Kiai Ahmad.
Baca: Sanad Al-Qur’an Pondok Pesantren Ketitang Tersambung hingga Rasulullah
Berikut adalah sanad pengajaran Al-Qur’an menurut Qira’ah Imam ‘Ashim, riwayat Imam Hafs di Pondok Pesantren Ketitang:
1. Khatimin dan khatimat Al-Qur’an Pondok Pesantren Ketitang
2. Kiai Saeful Adnan/Kiai Yoyon Syukron Adnan Amin
3. Buya KH. Ja’far Aqil Siroj
4. KH. Umar Sholeh Kempek
5. Mbah KH. M. Munawwir bin Abdullah Rosyad
Guru-guru Mbah Munawwir Krapyak:
– Syekh Manshur
– Syekh Abdu Syakur
– Syekh Ibrahim Khuzaini
– Syekh Mukri
– Syekh Syarbani
– Syekh Abdillah Sangkoro
6. Syekh Yusuf Hajar
7. Syekh Saad Amtar Ad-dimyati
8. Syekh Ahmad Al-Haruti Ad-dimyati
9. Syekh Muhammad Abdil Iz Ad-dimyati
10. Syekh Abdullah Luth Ad-dimyati
11. Syekh Ayub Luth Ad-dimyati
12. Syekh Abdah An-Naqasyi
13. Syekh Abdah Fawwal
14. Syekh Muhammad Al-Khimshani
15. Syekh Ahmad Al-Asqathi
16. Syekh Abu Saud Asyahir bin Abi Nur
17. Syekh Sulthan bin Ahmad AL-Mizakhi
18. Syekh Syaifuddin bin Athaillah Al-Qudhali
19. Syekh Syahadah Al-Yamani
20. Syekh An-Nasir Ahmad At-Thablawi
21. Syekh Al-Islami Zakariya bin Muhammad Al-Anshari
22. Syekh Abdul Abbas Ahmad bin Bakri An-Muwairi
23. Syekh Al-Hafidz Muhaqqiq Muhammad bin Muhammad Al-Jazari
24. Syekh Abu Abdurrahman Ahmad bin Ali Al-Baghdadi
25. Syekh Abu Abdullah Muhammad bin Abdul Khaliq Bin As-Shaigh Al-Mishri
26. Syekh Abdul Hasan Ali Bin Suja’ Al-Mishri
27. Syekh Imam As-Syathibi
28. Syekh Abu Al Hasan Ali bin Ghuzail
29. Syekh Abu Dawud Sulaiman bin Najah
30. Syekh Imam Al-Hafidz Abi Amrin Addani
31. Syekh Abul Hasan Ali Thahir
32. Syekh Abul Abbas Ahmad Al-Husynani
33. Syekh Ubaid Az Sabagh An Nahsali
34. Syekh Al-Imam Khafs bin Sulaiman Al-Bazari
35. Syekh Imam ‘Ashim bin Abi An-Najud
36. Syekh Abu Abdurrahman Abdullah bin Habib Ashulami
37. Sahabat Utsman bin Affan Ra
38. Tim Penulis Wahyu
– Sahabat Ubay bin Ka’ab Ra
– Sahabat Abdullah bin Mas’ud Ra
– Sahabat Zaid bin Tsabit Ra
– Sahabat Ali Bin Abi Thalib Kw
39. Nabi Muhammad Saw
40. Malaikat Jibril As
41. Lauhul Mahfudz
42. Allah Swt