Ketitang.id: Pondok Pesantren Ketitang Cirebon akan menjadi tuan rumah Focus Group Discussion (FGD) tentang pencegahan kekerasan anak bertema “Santri Merdeka, Indonesia Digdaya.” Acara ini merupakan inisiasi dari Jaringan Pondok Pesantren Ramah Anak (JPPRA) bersama Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) RI.
Ketua panitia sekaligus Sekretaris Sekretariat Nasional (Seknas) JPPRA, Ustaz Agung Firmansyah mengatakan, acara yang akan digelar pada Jumat, 23 Agustus 2024 itu bakal dihadiri oleh para pengasuh, pimpinan, dan pengurus dari puluhan pesantren dari Wilayah III Cirebon, meliputi Kota dan Kabupaten Cirebon, Indramayu, Kuningan, serta Majalengka.
“FGD yang juga digelar dalam rangka peringatan HUT Kemerdekaan Ke-79 RI ini bertujuan untuk menggali pengalaman dan perspektif para pengasuh dan pengurus pesantren terkait upaya pencegahan dan penanganan kasus kekerasan anak,” katanya, Rabu, 21 Agustus 2024.
Menurutnya, pesantren sebagai lembaga pendidikan Islam memiliki tanggung jawab besar untuk menjaga citra positifnya di mata masyarakat. Oleh karena itu, upaya pencegahan kekerasan anak menjadi sangat penting agar pesantren tetap menjadi tempat yang aman dan dipercaya.
“Sesi diskusi akan dibagi menjadi tiga topik utama, yaitu pengalaman dalam pencegahan dan penanganan kekerasan anak, konsep pendidikan terkait bahaya kekerasan anak, serta rencana pengembangan sistem keamanan anak di pesantren,” terangnya.
FGD akan diawali pemaparan materi “Islam dan Pendidikan Ramah Anak” oleh pembicara kunci Buya KH Husein Muhammad, selaku Ketua Majelis Masyayikh Seknas JPPRA, serta “Regulasi dan Standar Perlindungan Anak di Pesantren” oleh Deputi Perlindungan Khusus Anak Kementerian PPPA RI, Nahar.
“Dengan FGD ini, JPPRA berharap dapat menciptakan solusi konkret yang tidak hanya berdampak pada lingkungan pesantren, tetapi juga memberikan kontribusi besar terhadap upaya nasional dalam melindungi anak-anak dari segala bentuk kekerasan,” katanya.
Sementara itu, Pengasuh Pondok Pesantren Ketitang Cirebon, KH Ahmad Zuhri Adnan menyatakan kesiapannya untuk menjadi tuan rumah dalam momentum penting tersebut.
“Pondok Pesantren Ketitang siap menyambut kurang lebih 40 peserta dari berbagai pesantren di wilayah III Cirebon tersebut. Kami berharap, dengan ini kami bisa turut serta dalam menguatkan sinergi antarpesantren dalam rangka menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif bagi para santri,” katanya.
“Kami juga ingin memastikan bahwa pesantren tidak hanya sebagai tempat menimba ilmu, tetapi juga sebagai benteng perlindungan bagi anak-anak dari segala bentuk kekerasan,” kata Ayah Zuhri, sapaan karibnya.