Ketitang.id: Pengasuh Pondok Pesantren Ketitang Cirebon, KH Ahmad Zuhri Adnan menyampaikan hari raya Idulfitri merupakan titik mulai untuk menerapkan apa yang sudah didapatkan selama Ramadan.
Ayah Zuhri, sapaan akrabnya meneyebut, di hari Idulfitri, manusia dikembalikan ke asal kejadiannya menjadi suci dan bersih.
“Kata Id berasal dari akar kata ‘aada-ya’uudu, artinya, kembali,” kata Ayah Zuhri, Sabtu, 22 April 2023.
“Karena di samping telah berhasil menambah pundi-pundi pahala saat bulan Ramadan, juga dosa-dosa kita diampuni oleh Allah,” sambung Ayah Zuhri.
Oleh karena itu, lanjut Kiai Zuhri, demi menjaga kesucian yang telah diraih, orang-orang mengisi hari Lebaran dengan silaturrahmi, saling memaafkan, dan menebar kasih sayang.
“Jika dikaitkan dengan tujuan puasa bulan Ramadan yaitu menjadi insan yang bertakwa, maka kesucian jiwa yang hakiki pada momen perayaan ini adalah takwa kepada Allah Swt,” katanya.
Menurut Ayah Zuhri, indikator utama takwa adalah meningkatnya ketaatan kepada Allah Swt dan mau meninggalkan maksiat karena takut akan siksa-Nya.
“Indikator orang yang takwa secara rinci yaitu dalam Qs. Ali Imran ayat 134,” jelasnya.
Allah Swt berfirman:
ٱلَّذِينَ يُنفِقُونَ فِى ٱلسَّرَّآءِ وَٱلضَّرَّآءِ وَٱلْكَٰظِمِينَ ٱلْغَيْظَ وَٱلْعَافِينَ عَنِ ٱلنَّاسِ ۗ وَٱللَّهُ يُحِبُّ ٱلْمُحْسِنِينَ
“…(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, orang-orang yang menahan amarahnya, dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.”
“Setelah kita berlatih diri dan mengarungi ujian selama satu bulan di bulan Ramadan, maka saatnya kita mengimplementasikan amalan secara konsisten dan istikamah di hari kemenangan sebagai wujud manifestasi ikhtiar kita mejadi insan muttaqin,” kata Ayah Zuhri.